Selasa, 02 September 2008

Menghargai Waktu itu Penting

Jakarta , 2 September 2008

Kadang-kadang kita melakukan sesuatu kesalahan kecil tetapi kita tidak menyadari bahwa kesalahan kecil yang kita lakukan itu adalah suatu ketidak-adilan yang besar. Kita sering terlambat hadir dari suatu janji yang kita buat terlebih dahulu. Memang ini suatu kebiasaan yang dibuat oleh orang-orang seperti kita, dengan berbagai alasaan. Salah satu alasan yang paling efektif untuk terlambat di Jakarta adalah alasan macet, dan alasan ini sudah menjadi alasan yang ampuh nan mujarab.
Sadarkah kita bahwa perbuatan terlambat yang kita lakukan merupakan suatu ketidak-adilan yang luar biasa. Apalagi kalau perbuatan terlambat ini dilakukan oleh seorang atasan terhadap bawahannya, ini lebih menunjukkan superioritas dan arogansi seorang pemimpin yang sebenarnya tidak berdasar dan tidak beretika. Kenapa saya mengatakan bahwa terlambat merupakan suatu ketidak-adilan yang luar biasa ? Coba anda simak apakah anda pernah diberikan waktu lebih dari 24 jam sehari ? Apakah semua orang diberikan waktu yang sama dengan kita setiap hari ? Adilkah kita mengambil beberapa menit atau beberapa jam dari orang lain sebagai akibat dari terlambat yang kita lakukan ?
Bagaimana caranya kalau kita terlambat dalam suatu janji ? Apa yang harus kita lakukan ? Memang ada pepatah yang mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kita bisa saja terlambat dengan berbagai alasan, dengan terlambat berarti kita telah mengambil hak orang lain yaitu hak waktu. Mengambil hak orang lain tanpa ijin berarti sama dengan mencuri bukan ? Bagaimana kalau kita terlambat atau akan terlambat dalam suatu janji ? Apabila kita sudah terlambat atau akan terlambat berarti kita sudah atau akan mengambil hak orang lain. Kita harus meminta ijin dengan orang tersebut sebelum kita melanjutkan pertemuan, tetapi bagaimana caranya ? Sekarang ini, hampir semua orang memiliki ponsel, dengan ponsel kita dapat melakukan komunikasi setiap saat, baik dengan berbicara langsung ataupun melalui sms. Kita harus menanyakan apakah orang tersebut tetap bersedia melanjutkan pertemuan dengan kita atau tidak dikarenakan kita terlambat. Kalau dia bersedia berarti kita sudah mendapatkan ijin untuk meminta tambahan waktu yang merupakan hak eksklusifnya.
Perbuatan terlambat adalah perbuatan yang dapat membuat kita melakukan hal-hal yang tidak adil dan cenderung menunjukkan kita adalah orang yang tidak merencanakan sesuatu dengan baik. Usahakan jangan terlambat dalam setiap janji sehingga kita dapat menghargai orang lain, menghargai waktu, menghargai rahmat yang telah diberikan kepada setiap umat manusia.

2 komentar:

Bun Lenny mengatakan...

Yupps aku setuju dengan Mr. JImmy-Nyo, memang sering kali kita menganggap terlambat adalah hal yang sepeleh.
Bahkan terkadang kita menuntut seseorang u/ hadir tepat waktu tapi tanpa kita sadari, kita pun sering kali terlambat. Itulah sebab nya ada peribahasa yang mengatakan mudah sekali melihat semut di tumpukan jerami daripada melihat gajah di depan mata. HAhhahahaha, btw ni peribahasa bener kaga yah?!!
klo salah Mr. Jimmy tolong diperbaiki yah, hohhoohho....

vera sianturi mengatakan...

aku juga setuju sekali!!

Tapi menghargai waktu disini kok lebih mengacu dampaknya pada orang lain ajah..

kan ada juga orang2 yang gak bisa manajemen waktunya sendiri yang berdampak pada diri sendiri..

Jangan2 artikel ini sekalian untuk menohok orang2 yang selalu membuat Bapak menunggu yah.. hehe..