Rabu, 03 September 2008

Selalu Punya Pilihan

Pernahkah anda menghadapi keadaan sehingga anda merasa bahwa anda tidak memiliki pilihan lagi ? Keadaan ini sering dihadapi oleh setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan. Bagaimana caranya kita menghadapi keadaan seperti ini ? Apakah kita akan melakukan protes atau bernegosiasi ? Apakah kita masih punya pilihan lagi.
Saya akan memberikan contoh keadaan seperti apa yang terjadi sehingga anda seakan-akan tidak memiliki pilihan lain lagi. Pernahkah anda dipindahkan ke suatu bagian yang benar-benar anda tidak sukai oleh atasan anda. Atasan anda memberikan penugasan tersebut dengan tidak memberikan alasan dan harus anda ikuti. Apa yang akan terjadi jika keadaan seperti ini terjadi pada diri anda ? Anda pasti akan mengatakan atau berpendapat bahwa atasan anda semena-mena, tidak beralasan memindahkan anda, diktator, tidak berdasar, tidak adil, kurang profesional dan lain sebagainya.
Apakah anda masih punya pilihan ? Anda pasti akan mengatakan bahwa anda tidak punya pilihan kecuali mengikuti kemauan atasan anda. Sebenarnya anda masih punya 3 pilihan yaitu :
- Anda mengikuti kemauan atasan
- Anda tidak mengikuti kemauan atasan sehingga anda memilih keluar dari perusahaan
- Anda tidak melakukan apa-apa
Nah, dari uraian di atas, bahwa setiap saat kita selalu memiliki pilihan pada keadaan yang paling kritis sekalipun. Semoga bermanfaat.

Selasa, 02 September 2008

Menghargai Waktu itu Penting

Jakarta , 2 September 2008

Kadang-kadang kita melakukan sesuatu kesalahan kecil tetapi kita tidak menyadari bahwa kesalahan kecil yang kita lakukan itu adalah suatu ketidak-adilan yang besar. Kita sering terlambat hadir dari suatu janji yang kita buat terlebih dahulu. Memang ini suatu kebiasaan yang dibuat oleh orang-orang seperti kita, dengan berbagai alasaan. Salah satu alasan yang paling efektif untuk terlambat di Jakarta adalah alasan macet, dan alasan ini sudah menjadi alasan yang ampuh nan mujarab.
Sadarkah kita bahwa perbuatan terlambat yang kita lakukan merupakan suatu ketidak-adilan yang luar biasa. Apalagi kalau perbuatan terlambat ini dilakukan oleh seorang atasan terhadap bawahannya, ini lebih menunjukkan superioritas dan arogansi seorang pemimpin yang sebenarnya tidak berdasar dan tidak beretika. Kenapa saya mengatakan bahwa terlambat merupakan suatu ketidak-adilan yang luar biasa ? Coba anda simak apakah anda pernah diberikan waktu lebih dari 24 jam sehari ? Apakah semua orang diberikan waktu yang sama dengan kita setiap hari ? Adilkah kita mengambil beberapa menit atau beberapa jam dari orang lain sebagai akibat dari terlambat yang kita lakukan ?
Bagaimana caranya kalau kita terlambat dalam suatu janji ? Apa yang harus kita lakukan ? Memang ada pepatah yang mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kita bisa saja terlambat dengan berbagai alasan, dengan terlambat berarti kita telah mengambil hak orang lain yaitu hak waktu. Mengambil hak orang lain tanpa ijin berarti sama dengan mencuri bukan ? Bagaimana kalau kita terlambat atau akan terlambat dalam suatu janji ? Apabila kita sudah terlambat atau akan terlambat berarti kita sudah atau akan mengambil hak orang lain. Kita harus meminta ijin dengan orang tersebut sebelum kita melanjutkan pertemuan, tetapi bagaimana caranya ? Sekarang ini, hampir semua orang memiliki ponsel, dengan ponsel kita dapat melakukan komunikasi setiap saat, baik dengan berbicara langsung ataupun melalui sms. Kita harus menanyakan apakah orang tersebut tetap bersedia melanjutkan pertemuan dengan kita atau tidak dikarenakan kita terlambat. Kalau dia bersedia berarti kita sudah mendapatkan ijin untuk meminta tambahan waktu yang merupakan hak eksklusifnya.
Perbuatan terlambat adalah perbuatan yang dapat membuat kita melakukan hal-hal yang tidak adil dan cenderung menunjukkan kita adalah orang yang tidak merencanakan sesuatu dengan baik. Usahakan jangan terlambat dalam setiap janji sehingga kita dapat menghargai orang lain, menghargai waktu, menghargai rahmat yang telah diberikan kepada setiap umat manusia.

Senin, 01 September 2008

Debt Management

Sebelum anda membaca tulisan ini, tanyakan pada diri anda sendiri, apakah anda sudah terjebak utang dalam hidup anda ? Debt Management atau dalam bahasa Indonesia disebut pengendalian utang selalu berhubungan dengan gaya hidup (life style) seseorang yang ingin memiliki semua kemewahan duniawi tetapi tidak merencanakan untuk memperolehnya melainkan dengan mempergunakan jalur singkat (short cut) yaitu dengan cara berutang.

Sekarang marilah kita memperhatikan apa bedanya menabung dan berutang ? Menabung artinya menyimpan daya beli saat ini untuk digunakan pada masa yang akan datang sedangkan berutang sama dengan mengambil daya beli masa datang untuk digunakan pada saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa kalau kita berutang berarti kita sudah memanfaatkan kemampuan kita di masa depan untuk dipergunakan pada saat sekarang, jangankan merencanakan masa depan sekarang saja sudah dipergunakan.

Gaya hidup kita harus kita kuasai sendiri, tidak ada seorangpun yang dapat merubah gaya hidup anda, jangan kita memikirkan bahwa kalau kemewahan yang ada kita tidak nikmati sekarang kapan lagi akan kita nikmati. Kenikmatan sesaat dengan cara berutang anda harus membayarnya dengan cara mengangsur.

Banyak orang yang tertarik dengan penawaran kartu kredit yang begitu mudah dari bank, kemudian setelah mendapatkan kartu kredit tersebut langsung membelanjakannya, pada saat tagihan diterima, orang tersebut hanya membayar pembayaran minimum atau sebagian dari nilai tagihan saja. Orang yang seperti ini dapat kita sebut sudah terjebak utang dan melakukan pembayaran dengan cara mencicil dengan suku bunga 1.5% per bulan yang artinya sama dengan bunga efektif 31.72% per tahun untuk pembayaran selama 1 tahun. Coba anda bayangkan dengan kenikmatan sesaat harus membayar selama setahun dengan suku bunga yang begitu tinggi.

Kita harus menghindari utang atas pembelian atau pemanfaatan pada barang atau jasa yang nilainya terus menurun seperti kredit mobil, barang elektronik ataupun pembayaran jasa wisata dengan kartu kredit kemudian mencicilnya pada saat tagihan kartu kredit diterima. Penarikkan tunai dengan memanfaatkan kartu kredit juga harus dihindari karena suku bunga yang dikenakan atas penarikkan tunai sangat tinggi.

Dari penjelesan di atas juga tidak menyatakan bahwa anda tidak boleh berutang sama sekali, anda boleh berutang dengan ketentuan harus memenuhi dua syarat di bawah ini :

Pembelian rumah tinggal atau tempat usaha yang nilainya terus meningkat, peningkatan nilainya harus lebih besar dengan suku bunga kredit anda.

Pembelian kenderaan seperti mobil untuk usaha, walaupun nilai mobil ini akan menurun terus setiap tahun tetapi dengan memanfaatkan mobil ini anda akan memperoleh cash flow dan keuntungan dari usaha anda.
Kuasailah gaya hidup anda, untuk menghindari anda terjebak dalam utang, sehingga anda tidak memanfaatkan masa depan anda dengan kemewahan yang sesaat saat ini, rencanakan segala sesuatunya termasuk segala keinginan anda untuk menjadikan hidup anda lebih bermanfaat bagi anda dan keluarga anda.

Investment Planning

Dalam Financial Planning, perencanaan investasi atau Investment Planning sering kali disebut juga sebagai Wealth Accumulation (Akumulasi kekayaan), mengakumulasi kekayaan penting dilakukan oleh setiap orang yang melakukan perencanaan keuangan. Akumulasi kekayaan memerlukan jangka waktu yang lama untuk mencapai dana tertentu dalam rencana kita menuju Financial Independent. Akumulasi ini harus dilakukan selama kita masih memiliki penghasilan, akumulasi dilakukan dengan cara menyisihkan sebagian penghasilan kita setiap bulan. Akumulasi harus dilakukan secara terus menerus (persistence) dengan keteguhan hati dan disiplin pada diri kita sendiri, yang dinyatakan dalam diri kita dan menjadi suatu komitmen untuk melakukan akumulasi.

Setelah melakukan akumulasi setiap bulan, selalu timbul masalah baru, yaitu kemana kita harus melakukan investasi supaya dana yang kita akumulasi itu akan tumbuh dan berkembang terus-menerus ? Bagaimana cara melakukan investasi tersebut ?

Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, kita harus menyadari bahwa dana yang sudah diakumulasi tidak berkembang atau tumbuh, itu sama artinya kita sudah mengalami kerugian yang bisanya disebut opportunity loss, yang besarnya sama dengan suku bunga bebas resiko, biasanya mengacu pada suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Kalau kita melakukan investasi, kita juga harus menyadari setiap investasi selalu berbanding terbalik dengan resiko, yang artinya besarnya keuntungan investasi selalu sama dengan kerugian investasi atau disebut standar deviasi.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa setiap investasi selalu terdapat resiko dan setiap dana yang tidak berkembang selalu mengalami kerugian. Kita harus mempunyai kemampuan untuk melakukan investasi yang mengalahkan ‘musuh’ dari investasi yaitu tingkat inflasi. Kalau tingkat pertumbuhan investasi kita di bawah tingkat inflasi artinya kita mengalami kerugian juga karena daya beli hasil investasi di masa depan kita berkurang sedangkan kalau tingkat investasi sama dengan tingkat inflasi sama artinya uang kita tidak berkembang.

Kita harus mengenal diri kita sendiri sebelum melakukan investasi terutama profil resiko kita apakah termasuk orang yang berprofil takut akan resiko (risk averter), moderat atau suka akan resiko (risk taker). Orang yang risk averter harus melakukan investasi pada instrumen-instrumen yang resikonya kecil seperti deposito, SBI, reksadana pasar uang atau pendapatan tetap. Yang moderat dapat melakukan investasi pada reksadana campuran dan pendapatan tetap sedangkan yang risk taker dapat melakukannya pada saham atau reksadana saham.

Melakukan alokasi aset dalam investasi penting sekali untuk melakukan diversifikasi dalam rangka mengurangi resiko yang timbul dari investasi. Mintalah nasihat pada perencana keuangan anda untuk melakukan alokasi-alokasi investasi sehingga investasi anda benar-benar aman sesuai dengan rencana keuangan anda untuk mencapai financial independent. Kegagalan investasi akan membuat anda untuk gagal mencapai tujuan anda sendiri. Ingat, cerita seseorang tentang keberhasilan investasinya lebih banyak dari cerita kegagalannya, padahal kenyataan malah sebaliknya.

Education Fund Planning

Pernahkah anda bertanya kepada putra-putri anda tentang cita-cita mereka nanti setelah dewasa ? Beberapa anak menjawab akan menjadi dokter, insiyur, guru dan lain-lain, tapi pernahkah anda membayangkan pada saatnya nanti, anda tidak mampu memenuhi cita-cita mereka, karena ketiadaan biaya atau mahalnya pendidikan di masa depan. Persoalan di atas akan menjadi lebik pelik lagi bilamana pada saat putra-putri anda memasuki perguruan tinggi, anda sudah memasuki usia pensiun atau ketiadaan biaya atau ketidak-mampuan anda memberikan penghasilan bagi keluarga karena sakit ataupun kecelakaan, yang lebih fatal lagi bila anda meninggal.

Dengan Education Fund Planning (Perencanaan Dana Pendidikan), kita dapat memenuhi semua keinginan dari putra-putri anda dalam mengapai cita-citanya. Educiation Fund Planning sebenarnya sederhana sekali, tetapi penting bagi kita untuk melakukannya.

Dalam Education Fund Planning, kita harus menentukan terlebih dahulu sekarang dimana kita akan menyekolahkan putra-putri kita nanti, dalam negeri atau luar negeri. Misalnya anda menentukan akan menyekolahkan anak anda di luar negeri, kita tentukan negara apa yang akan kita tuju ? Universitas mana ? Jurusan apa ? Di kota mana ? Tingkat inflasi di kota tersebut ? Berapa lama masa pendidikannya ? Tingkat inflasi pendidikan ?

Hal-hal di atas perlu kita tanyakan untuk menentukan berapa biaya pendidikan, berapa tingkat inflasi pendidikan, berapa biaya hidup anak kita selama berada di negara tersebut dan berapa tingkat inflasi dari biaya hidup sehingga akumulasi dana pendidikan yang dibutuhkan oleh putra-putri anda di masa depan dapat dikalkulasi.

Selain data-data di atas kita juga wajib mengetahui berapa usia anda sekarang, berapa usia anak anda sekarang, hal ini untuk menentukan jumlah dana yang harus disisihkan oleh anda dari penghasilan anda yang akan diinvestasikan untuk membentuk suatu dana yang kita sebut dana pendidikan (Education Fund), penyisihan ini dilakukan oleh anda sampai putra-putri anda menyelesaikan kuliah.

Persoalan di atas akan menjadi sedikit lebih rumit bilamana pada saat putra-putri kuliah atau sebelum memasuki bangku kuliah, anda sudah memasuki usia pensiun. Anda harus menyisihkan dana lebih besar sampai anda pensiun sehingga dana tersebut cukup bagi anda untuk memenuhi kebutuhan putra-putri anda kuliah.

Bagaimana kalau terjadi kecelakaan atau sakit pada diri anda atau meninggal sehingga anda tidak mampu untuk memberikan penghasilan bagi keluarga anda walaupun anda belum memasuki usia pensiun ? Jawaban adalah anda butuh asuransi yang nilai pertanggungan sama dengan biaya pendidikan putra-putri anda. Bila hal tersebut terjadi pada diri anda, asuransi akan memberikan dana tersebut kepada keluarga anda dan dana tersebut dapat dipergunakan oleh putra-putri anda untuk melanjutkan kuliahnya. Pembahasan mengenai pentingnya asuransi akan dibahas minggu depan.

Memberikan pendidikan yang layak bagi putra-putri anda adalah tanggung jawab setiap orang tua, tetapi sudahkah anda merencanakan bagaimana anda dapat memberikan pendidikan yang layak kepada mereka.

Pentingnya Asuransi

Dalam Financial Planning, asuransi memegang peranan yang sangat penting bagi kita untuk mencapai tujuan keuangan (Financial Objectives) kita. Asuransi juga melindungi kita dalam mengumpulkan kekayaan untuk mencapai financial independent, makanya asuransi dalam financial planning disebut sebagai Wealth Protection (pelindung kekayaan).

Tiga resiko utama dalam kehidupan kita sebagai manusia adalah :
- mati terlalu muda
- hidup terlalu lama dan
- mati tidak hidup tidak (sakit/disabilities).

Kenapa kita perlu dilindungi oleh asuransi ? Jawabannya karena anda sebagai orang yang memberikan penghasilan bagi keluarga anda, untuk itu anda harus menyadari penghasilan anda sangat berarti bagi kehidupan anda dan keluarga anda, bukan juga berarti menggantikan jiwa anda dengan suatu nilai ekonomis, karena jiwa anda tak ternilai harganya tetapi lebih kepada apresiasi terhadap diri anda sebagai kepala rumah tangga yang memiliki tanggungan istri dan anak.

Apakah anda sudah yakin bahwa nilai pertanggungan asuransi anda sudah mencukupi apabila anda mengalami salah satu resiko utama di atas ? Kita tidak dapat mengatakan bahwa nilai pertanggung asuransi kita belum mencukupi (under insure) atau sebaliknya mungkin saja kita sudah melebihi kebutuhan (over insure) sehingga premi asuransi yang kita bayarkan sudah tidak efisien. Cukup tidaknya asuransi kita sangat tergantung dengan rencana keuangan kita, dengan melakukan perencanaan keuangan keluarga yang komprehensif (comprehensive Financial Planning) kita dapat mengetahui berapa jumlah nilai pertanggungan yang dibutuhkan dalam perencanaan asuransi (Insurance Planning).

Secara umum asuransi terbagi dalam 3 jenis, yaitu :

- Asuransi jangka waktu (term life insurance)
- Asuransi seumur hidup (whole life insurance)
- Asuransi multi guna (endowment life insurance)

Selain asuransi di atas, asuransi yang kita butuhkan dalam perencanaan keuangan, asuransi kesehatan juga sangat dibutuhkan terutama dalam perencanaan pensiun (retirement planning). Pentingnya asuransi dalam perencanaan keuangan dapat juga dilihat dari sudut yang berbeda bahwa asuransi adalah pihak yang melanjutkan rencana keuangan kita apabila salah satu resiko menimpa diri kita. Asuransi akan menghidupi keluarga kita termasuk anak-istri kita dari nilai pertanggungan yang diterima, asuransi juga akan membayar semua biaya pendidikan anak-anak kita.

Resiko bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi, resiko kita dikompensasikan dengan premi yang dikeluarkan, dengan kata lain, kita sudah mengetahui resiko kita dalam hidup dan kita sudah tahu bahwa resiko kerugian dalam asuransi adalah sebesar premi yang dikeluarkan apabila resiko hidup kita tidak terjadi. Prinsip asuransi dalam Financial Planning adalah premi harus seefisien mungkin dengan perlindungan yang memadai. Lindungilah diri anda karena hidup anda sangat berarti.

Mobil Baru atau Bayar Utang

Pernah dalam suatu kesempatan seorang teman saya bertanya kepada saya. Mana yang harus didahulukan membeli mobil baru atau membayar utang kartu kreditnya ? Teman saya tersebut bernama Agus (nama samaran) baru mendapatkan bonus sebesar Rp. 35 juta dari perusahaan tempatnya bekerja dan mempunyai utang kartu kredit sebesar Rp 17 juta dengan bunga harian 0,1% per hari atau 36% per tahun.

Agus memiliki mobil keluaran tahun 2000 dengan nilai kira-kira Rp. 80 juta yang dibelinya pada harga Rp. 120 juta dengan cara mencicil selama 3 tahun dan cicilan mobilnya telah lunas kira-kira 2 bulan yang lalu. Dia (agus) ingin membeli mobil baru senilai Rp. 180 juta dengan cara menjual mobil lamanya ditambah uang bonusnya siisa dibayar dengan cara mencicil pada suku bunga kredit tetap sebesar 12% per tahun selama 3 tahun. Agus sendiri berpenghasilan bersih sebesar Rp. 8 juta per bulan.

Sebelum saya memberikan advis kepadanya tentang mana yang harus didahulukan saya melakukan beberapa kalkulasi

Kartu Kredit (Belum termasuk utang baru)

Bunga yang harus dibayar perbulan = 36%/12 X Rp 17 Juta = Rp. 510.000,-
Cicilan pembayaran setiap bulan Rp. 1.000.000,- maka total pembayaran kartu kredit per bulan sama dengan Rp. 1.510.000,-

Cicilan Mobil baru

Bunga flat 12% per tahun untuk pinjaman selama 3 tahun maka bunga efektif sebesar 21,20%
Jumlah Pinjaman = Rp. 180 Juta – (Rp. 80 Juta + Rp. 35 Juta) = Rp. 65 Juta

Dengan suku bunga seperti di atas dan masa cicilan 3 tahun, Agus harus membayar cicilan sebesar Rp. 2.455.556 per bulan
Total cicilan kartu kredit dan mobil yang harus dibayar oleh Agus sebesar Rp. 1.510.000 + Rp. 2.455.556 = Rp 3.965.556,- atau sama dengan 49.57% dibandingkan dengan penghasilannya.

Akhirnya saya memberikan advis kepada Agus untuk melunasi kartu kreditnya karena dengan membeli mobil baru Agus akan menambah utang yang ada dan dirinya juga telah memanfaatkan masa depannya. Setelah dia melunasi kartu kredit dirinya masih memiliki uang Rp. 18 juta kalau diinvestasikan selama 3 tahun dengan suku bunga 12% per tahun hasilnya akan menjadi Rp. 25.738.838. Dengan menunda membeli mobil baru dan cicilan sebesar Rp. 3.965.556 setiap bulan akan diinvestasikan selama 3 tahun dengan suku bunga yang sama akan menjadi Rp. 172.532.011 total akan menjadi Rp. 198.270.849,- Ini berarti kekayaan Agus akan bertambah menjadi Rp. 198.270.849,- dalam tiga tahun mendatang.

Sedangkan bilamana Agus membeli mobil tersebut harga mobil tersebut akan menyusut sebesar 40% selama 3 tahun akan menjadi Rp. 108 juta dan kekayaan Agus berkurang sebesar Rp. 72 juta, mana yang lebih baik ?

Financial Independent

Dalam beberapa tulisan yang lalu, saya selalu mengemukakan tentang Financial Independent, banyak orang bertanya-tanya dalam kondisi apakah seseorang akan disebut Financial Independent. Financial Independent dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai bebas dari masalah keuangan. Dengan tercapainya Financial Independent sama artinya kita sudah tidak perlu bekerja lagi untuk memperoleh penghasilan tetapi dengan kekayaan yang ada kita dapat memperoleh penghasilan.

Seseorang yang telah mencapai Financial Independent tidak akan dikuasai oleh uang melainkan dialah yang menguasai uang. Uang akan bekerja untuk dirinya dan orang tersebut akan mengalami kesejahteraan dan dapat menikmati kesejahteraan yang telah dibangun olehnya.

Bagaimana caranya agar kita dapat mencapai Financial Independent ? Financial Independent dapat dicapai mengakumulasikan kekayaan melalui penyisihan dari pendapatan kita dan melakukan investasi sampai jumlah tertentu dan setelah tercapai jumlah tersebut kekayaan tersebut akan memberikan penghasilan yang dapat kita pergunakan pada saat kita sudah tidak bekerja lagi. Kekayaan tersebut dapat berupa aset dan sejumlah dana antara lain rumah tempat tinggal yang sudah lunas pembayaran cicilan, dana pendidikan anak sudah tersedia, dana pensiun sendiri yang cukup untuk biaya hidup setelah pensiun.
Rumus Financial Independent dapat disederhanakan menjadi :

Financial Independent = Home + Saving & Investments

Dimana,

Home = rumah yang sudah lunas dibayar dan menjadi tempat tinggal
Saving = Dana pendidikan dan Dana pensiun sendiri
Investments = Investasi atas saving yang ada

Orang yang sudah mencapai Financial Independent adalah orang yang sudah tidak bekerja dari untuk memperoleh penghasilan dana pensiun yang tersedia akan memberikan income atau penghasilan rutin setiap bulan. Cara orang tersebut mencapai Financial Independent adalah melakukan akumulasi (wealth accumulation) selama dirinya masih bekerja dan berpenghasilan, kemudian hasil akumulasinya diinvestasikan pada aset-aset yang menghasilkan (wealth management) sesuai dengan rencana yang telah disusun yang kita sebut Financial Plan.

Selama orang tersebut masih bekerja dan berpenghasilan serta menyisihkan sebagian penghasilannya untuk mencapai suatu nilai tersebut (Future Assets), orang tersebut harus dilindungi oleh asuransi jiwa yang nilai pertanggungannya sebesar Future Assets yang akan dikumpulkan disebut juga wealth protection untuk melindungi dirinya bilamana terjadi sesuatu seperti meninggal dunia, sakit, cacat tetap (disability) dan asuransi jiwa yang akan membawa dirinya atau keluarganya menuju Financial Independent. Hanya dengan Financial Planning yang komprehensif akan membawa kita menuju Financial Independent dan kesejahteraan di masa datang. Tunggu apa lagi !!!

Kenapa Kita Butuh Financial Planning

Kenapa kita membutuhkan Financial Planning atau perencanaan keuangan ? Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, sebenarnya ada yang lebih penting kita jawab adalah siapakah yang membutuhkan perencanaan keuangan ? Jawabannya adalah siapakah yang paling perduli dengan hidup anda nanti ? Anda sendiri, anak-anak anda atau orang lain ? Kita sebagai manusia perlu jaminan hidup di masa tua, kita perlu adanya sedikit kepastian dimana kita akan berada bilamana kita sudah memasuki usia pensiun, kita perlu kesejahteraan di masa tua.

Ada beberapa pilihan yang dapat kita lakukan pada saat kita memasuki usia pensiun sehingga kita mengetahui dimana kita berada nanti, yaitu :

- Bergantung pada orang lain
- Meninggal dunia
- Tetap bekerja
- Mandiri
- Sejahtera

Kita sudah mengetahui bahwa di masa depan yang harus kita hadapi serba tidak pasti dan kalau ditanya kepada setiap manusia pasti akan memilih hidup sejahtera dimasa tuanya. Tetapi bagaimanakah kita dapat mempersiapkan hidup kita sebagaimana manusia yang sejahtera ? Dan perlu diingat kesejahteraan bukan dibangun dalam waktu yang singkat, tidak mungkin dibangun dalam sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun. Kesejahteraan perlu dibangun dalam jangka waktu yang lama dengan melakukan akumulasi sedikit demi sedikit selama bertahun-tahun.

Pada jaman sekarang ini kecenderungan suatu keluarga adalah memiliki anak yang lebih sedikit daripada saat dunia mengalami baby booming sekitar tahun 1950an sampai 1960an, hal ini disebabkan karena berhasilnya program keluarga berencana pemerintah dan kesadaran masyakat akan pendidikan anak-anak mereka. Banyak keluarga sudah menyadari begitu mahalnya biaya pendidikan dan biaya hidup untuk menghidupi keluarga di masa yang akan datang.

Kita akan berubah menjadi sangat tidak bijaksana, bilamana di masa tua, kita bergantung hidup pada anak-anak kita, padahal sekarangpun kita sudah menyadari biaya hidup makin hari akan makin meningkat. Kecenderungan manusia sekarang adalah hidup lebih lama, yang disebabkan oleh membaiknya sarana pelayanan kesehatan dan kesadaran akan hidup sehat. Kalau kita bergantung pada anak-anak kita, akan menyebabkan anak-anak kita menanggung biaya yang mahal untuk menghidupi beberapa generasi. Misalkan kita pensiun pada usia 55 tahun anak kita akan memasuki usia 30 tahun dan memiliki keluarga juga, ketika kita berusia 80 tahun, anak kita memasuki usia pensiun dan cucu kita akan menghidupi 4 generasi yaitu cicit kita, cucu kita, anak kita dan kita sendiri. Mampukah mereka membiayainya ? Perencanaan keuangan yang baik akan membuat kita keluar dari permasalahan yang seperti ini, kita yang akan membiayai hidup kita, kita akan sejahtera nanti di masa tua, kita hidup bebas dari masalah keuangan dan tidak tergantung pada orang lain. Kita mampu menghadapi masa depan yang serba tidak pasti.

Siapkan Emergency Fund

Berapakah pengeluaran anda setiap bulan ? Sudahkah anda mengetahui berapa besar pengeluaran rutin anda setiap bulan ? Perlu kita ketahui jumlah pengeluaran rutin setiap bulan untuk perencanaan keuangan kita dengan baik supaya kita dapat melakukan pengaturan keuangan yang baik dan apa hubungannya dengan emergency fund ?

Setiap hari kita bekerja dan kita memperoleh penghasilan dari gaji yang kita terima setiap hari bulan. Penghasilan itu akan menjadi rutin selama kita mampu melakukan pekerjaan dengan kata lain kita sehat dan atau kita terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari perusahaan tempat kita bekerja yang dapat disebabkan beberapa hal.

Apa yang dimaksud dengan emergency fund ? Emergency fund adalah suatu dana cadangan yang kita persiapkan apabila kita mengalami hal-hal sepeti di atas yaitu sakit yang menyebabkan kita tidak mampu melakukan pekerjaan atau terkena PHK, kedua hal ini akan menyebabkan kita kehilangan penghasilan untuk sementara waktu sehingga perlu suatu dana cadangan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita selama kita mengalami hal-hal seperti ini.

Jumlah dana cadangan yang kita harus persiapkan adalah relatif tetapi kita dapat melakukannya dengan cara menjustifikasi jumlah pengeluaran kita setiap bulan. Kemudian kita perhitungkan kira-kira berapa bulan lamanya kita tidak mampu memberikan penghasilan. Tidak ada besaran pasti tapi kita mempergunakan rule of thumb kira-kira sebesar 6 bulan pengeluaran artinya kita harus memiliki dana cadangan sebesar 6 kali pengeluaran kita setiap bulan makanya terlebih dahulu kita harus mengetahui besarnya jumlah pengeluaran rutin setiap bulan.

Dana cadangan ini harus ditempatkan pada instrumen yang likuid yaitu mudah dicairkan bilamana terjadi sesuatu pada diri kita seperti tabungan di bank. Dana cadangan ini harus dipisahkan dari rekening untuk pengeluaran rutin kita karena dana ini harus benar-benar tersedia. Bilamana kita tidak memisahkannya akan membuat kita selalu mencoba untuk meminjam dari dana cadangan apabila kita mempunyai kebutuhan yang mendesak. Dana cadangan ini tidak boleh disentuh selama kita tidak mengalami hal-hal di atas, perlu adanya komitmen dalam diri kita dan keteguhan hati untuk menyatakan tidak akan mengambil dari dana cadangan. Kita dapat melaksanakan komitmen seperti ini apabila kita sudah merencanakan segala sesuatunya.

Hal yang terberat dalam mempersiapkan dana cadangan adalah memulai, Bagaimana cara kita memulai mempersiapkan dana cadangan ? Apakah kita harus mempersiapkannya dalam sejumlah 6 kali pengeluaran kita sekaligus atau kita memulai dengan cara mengumpulkan sedikit demi sedikit. Mana yang harus didahulukan emergency fund atau mempersiapkan investasi ? Kalau kita mempunyai kemampuan untuk mempersiapkan sekaligus kita harus langsung menyiapkannya dan bila tidak kita harus menyiapkannya sedikit demi sedikit. Dari segi prioritas kita harus mendahulukan emergency fund daripada investasi, karena kita harus memiliki jaminan terhadap kelangsungan hidup kita apabila terjadi sesuatu dalam hidup kita. Siapkanlah emergency fund supaya hidup anda lebih aman.

Hobi Belanja

Setiap orang mempunyai hobi masing-masing dalam mengisi kekosongan dalam hidupnya seperti berolah raga, kesenian, koleksi barang termasuk hobi belanja di shopping center atau ada juga yang sekedar ingin memenuhi hobi berbelanja dengan melakukan window shopping di boutique-boutique. Tulisan ini juga akan mengajak anda untuk meneruskan atau mempertahankan gaya hidup hobi belanja anda cuma dalam pola yang berbeda dari hobi belanja yang konsumtif.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang hobi belanja yang lain, marilah kita meninjau terlebih dahulu seperti apakah hobi belanja yang konsumtif ? Hobi belanja yang konsumtif adalah hobi belanja yang semata-mata untuk memenuhi gaya hidup seseorang yang mewah dengan membeli segala sesuatu yang nilainya akan menurun dikemudian hari atau sama sekali tidak ada nilainya seperti membeli pakaian, sepatu, parfum, furniture, houseware, peralatan elektronik dan sebagainya.

Banyak orang yang melakukan membeli mobil dengan alasan untuk mengurangi biaya transportasi tetapi kadang-kadang hal ini menjadi salah, karena dengan memiliki mobil kita juga harus membayar biaya bahan bakar, perawatan mesin, ban, asuransi dan pajak kendaraan. Kita harus mencermati perhitungan ini dengan baik supaya kita dapat merencanakannya dengan benar.

Hobi belanja seperti itu akan membahayakan keadaan keuangan seseorang bilamana tidak dapat dikendalikan apalagi kalau pembelian itu dilakukan dengan memanfaatkan utang yang akan menjadikan orang tersebut terjebak utang. Pola konsumtif ini pada umumnya susah untuk dikendalikan oleh seseorang apabila sudah menjadi kebiasaan (habit), perlu keteguhan hati untuk melakukan change management.

Jadi hobi belanja seperti apa yang dianjurkan dalam perencanaan keuangan ? Sebenarnya sederhana sekali, hobi belanja yang membuat anda akan menjadi lebih sejahtera di kemudian hari, yaitu membeli aset-aset yang nilainya tidak akan turun di kemudian hari yang boleh kita sebut sebagai investasi.

Banyak orang mengatakan investasi itu sulit dilakukan dan perlu uang yang besar. Sebenarnya rahasia sukses dalam investasi itu sederhana sekali apabila kita dapat memenuhi 3 Cukup di bawah ini, yaitu :

- Cukup waktu dalam memilih dan menentukan investasi yang baik
- Cukup uang dalam melakukan investasi
- Cukup pengetahuan dalam melakukan analisa investasi

Pada jaman sekarang, dengan uang minimal Rp. 100.000,- kita sudah dapat melakukan investasi di reksadana sehingga tidak membutuhkan dana yang besar. Kita harus merubah pola window shopping kita ke pola belanja yang lebih menguntungkan dengan cara memperoleh informasi seluas-luasnya dari harian yang memuat tentang reksadana dan perubahan harganya sehingga kita mempunyai kemampuan untuk melakukan analisa. Dengan pola belanja seperti ini selain lebih untung dan juga tidak melelahkan, Selamat berbelanja.

Hargailah Penghasilanmu

Coba anda jawab pertanyaan ini sudah cukupkah penghasilanmu setiap bulan dalam memenuhi kebutuhan keuangan keluarga dan anda sendiri ? Saya yakin sebagian besar dari anda akan menjawab dengan kata tidak cukup. Jadi berapa besar penghasilan anda yang anda anggap cukup sebulan ? 1 juta rupiah ? 2 juta ? 4 juta ? 8 juta ? 16 juta ? 32 juta ? Anda tentu bingung memilih angka tersebut selama anda masih dikuasai oleh uang. Seandainya anda memilih angka 32 juta rupiah sebulan belum tentu cukup karena kita sebagai manusia selalu menganut ‘as goods increase, so do those who consume them, As money increase so do consumption’.

Apa yang anda lakukan pada hari penerimaan gaji anda setiap bulan selain melakukan ‘alokasi nasional’ ? Pernahkan anda mengucap syukur bahwa hari ini saya masih menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan saya sendiri ? Atau anda malahan mengeluh dengan gaji segini saya terima pasti tidak akan cukup sampai tanggal 10 ? Itu sama dengan anda sudah merencanakan bahwa penghasilan anda tidak akan cukup bukan sebaliknya bagaimana saya harus mengatur pengeluaran uang saya supaya cukup sampai akhir bulan ?

Dengan pola seperti itupun anda belum bijaksana dalam memanfaatkan penghasilanmu, karena anda lupa untuk menabung atau belum menyisihkan sebagian penghasilan anda untuk masa depan anda supaya anda benar-benar dapat menghargai penghasilan yang anda peroleh setiap bulan dari hasil jerih payah kita bekerja selama sebulan.

Bagi orang yang selalu mengeluh pada saat menerima gaji dengan mengatakan saya sudah bekerja keras setiap bulan dan memperoleh gaji segini mana cukup ? Gaji yang saya terima hanya numpang lewat saja tidak berasa sama sekali. Itu sama artinya anda tidak menghargai penghasilan anda dan malahan anda menghina penghasilan anda termasuk anda menghina diri anda sendiri karena anda yang bekerja dan memperoleh penghasilan.

Seberapa kecilpun penghasilan anda wajib anda hargai, karena penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan anda setiap bulan. Coba anda bayangkan seandainya anda tidak memiliki penghasilan sama sekali, bagaimana anda mempertahankan hidup anda ? Berapapun besarnya penghasilan anda wajib anda pertahankan sampai masa depan karena dengan penghasilan tersebut dapat membuktikan dan membantu anda menjalani hidup ini.

Besar-kecilnya suatu penghasilan bukanlah suatu ukuran untuk kita mengatakan cukup tidaknya penghasilan itu bagi kita, kalau kita juga tidak pernah merencanakan berapa pengeluaran kita setiap bulannya. Dengan merencanakan penyisihan yang akan kita lakukan setiap bulan untuk diri kita sendiri dan pengeluaran rutin, kita dapat mengubah pemikiran kita tentang penghasilan yang kita terima setiap bulan.

Menghargai penghasilan kita sama artinya kita juga menghargai diri kita sendiri dan kemampuan kita dalam memperoleh penghasilan. Pola konsumsi yang selalu menyebabkan orang lupa akan betapa pentingnya penghasilan itu bagi keluarga dan dirinya sendiri sehingga mereka bukan menghargai penghasilannya malahan melakukan sebaliknya. Hargailah penghasilan anda walaupun kecil karena penghasilan anda yang menghidupi anda dan keluarga.

Minggu, 31 Agustus 2008

Perhatikan Life Style

Life Style dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai gaya hidup dan gaya hidup itu selalu berhubungan dengan kehidupan seseorang dalam interaksi dengan lingkungannya. Pemenuhan gaya hidup haruslah disesuaikan dengan kemampuan keuangan seseorang dan tanpa pengaturan keuangan yang baik dan benar akan menyebabkan orang tersebut terjebak dalam utang, hal ini disebabkan ketidak-mampuan keuangannya untuk memenuhi gaya hidup, orang tersebut memanfaatkan utang dan jalan yang termudah dan cepat adalah mempergunakan kartu kredit.

Dalam Debt Management, kita sudah mengetahui bahwa berutang sama dengan mengambil daya beli masa datang untuk digunakan pada saat ini. Coba anda bayangkan apabila orang tersebut memanfaatkan utang hanya untuk memenuhi gaya hidupnya dalam rangka untuk memperoleh kesenangan sesaat, kemudian membayar utang kartu kredit tersebut dengan cara mencicil. Itu artinya kita membayar kesenangan sesaat dengan mengambil daya beli kita di masa datang dalam jangka waktu yang lama.

Jakarta adalah kota metropolitan dan semua keinginan kita tentang gaya hidup yang mewah tersedia dengan lengkap di Jakarta. Banyak kalangan muda yang mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya selalu ingin memperoleh pengakuan dan terlihat seperti seorang eksekutif dengan mengikuti pola hidup eksekutif tersebut yang serba mahal dan konsumtif seperti memakai pakaian merek terkenal, parfum dari merek terkenal, pulpen mahal, makan di restoran mewah, memakai mobil mewah, dugem (dunia gemerlap) atau clubbing, golf, wisata dengan keluarga setiap liburan, menginap di hotel bintang lima dan lain sebagainya.

Gaya hidup tersebut di atas boleh saja dilakukan tetapi kita harus mempunyai mempunyai kemampuan keuangan yang sama dengan eksekutif tersebut, kalau saja kemampuan kita tidak ada kita masih tetap dapat merencanakannya. Tanpa perencanaan yang pasti dan disertai dengan ketidak-mampuan kita, ya sudah pasti kita akan memilih jalan singkat yaitu berutang dengan kartu kredit.

Memang kita menyadari kalau hidup ini hanya sekali saja, kalau kita tidak senang-senang sekarang kapan lagi kita bisa melakukannya. Seperti yang saya katakan tadi kita tetap dapat melakukannya dengan perencanaan yang baik, tetapi ada satu pertanyaan yang penting anda jawab dulu sebelum anda menyusun rencana untuk pola hidup mewah supaya kita dapat menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan setidaknya diri kita sendiri yaitu Mana yang harus didahulukan merencanakan masa depan anda terlebih dahulu atau merencanakan gaya hidup mewah anda ?

Gaya hidup mewah yang membuat kita hanya ‘terlihat’ sebuah pengakuan dari luar bahwa kita itu memang berhasil dalam karir kita dan dapat hidup mewah, padahal dalam diri kita selalu bertentangan dengan hal itu. Kemewahan sesaat yang membuat kita menderita kita di masa depan hendaklah dihindari supaya kita terhindar dari jebakan berutang. Prioritas gaya hidup mewah dalam urutan kesekian, karena kita juga menyadari kalimat di bawah ini susah untuk dipenuhi tetapi sangat ideal yaitu masa remaja hura-hura, masa muda foya-foya, masa tua bahagia, mati masuk surga.

Menguasai bukan dikuasai

Pertanyaan yang sangat mendasar bilamana pertanyaan ini diajukan kepada setiap orang pasti kebanyakan orang akan menjawab tidak adalah apakah anda sudah puas dengan penghasilan anda setiap bulan ? Kenapa hal ini dapat terjadi ? Ini menunjukkan anda sudah mulai dikuasai uang jika anda juga menjawabnya tidak puas.

Adalah hal yang sangat manusiawi sekali bila anda juga menjawab dengan kata tidak, inti dari puas atau tidak puasnya anda terhadap penghasilan anda adalah pengendalian diri. Apabila anda mengatakan penghasilan anda setiap bulan tidak mencukupi untuk menghidupi keluarga anda setiap bulannya sama artinya kita kurang mensyukuri apa yang kita hasilkan termasuk menghargai penghasilan anda sendiri. Jadi berapakah penghasilan yang anda anggap cukup ?

Anda merasa penghasilan anda kurang dan memotivasi anda untuk bekerja dengan keras setiap hari di kantor, anda datang lebih pagi dan pulang malam. Dengan anda bekerja lebih keras menyebabkan tingkat emosi anda meningkat dan tekanan di tempat bekerja anda juga meningkat, anda mulai cepat tersinggung, gampang meledak dan mudah sekali marah besar.

Kemudian anda mencapai titik yang paling menjenuhkan dalam hidup anda selain tertekan, anda merasa sudah bekerja keras tetapi masih memperoleh penghasilan yang kurang (over work under paid), hal ini sangat membahayakan mental anda, apalagi kalau anda merasa dikucilkan dari pekerjaan dan pergaulan tetapi anda terus bekerja keras.

Atas jerih payah anda bekerja keras, anda memperoleh hasil yang memuaskan anda, perasaan anda menetap sementara, anda menikmati kenaikan gaji atau penghasilan, anda bangga dengan prestasi anda sendiri, bangga sekali. Untuk sementara anda merasa nyaman karena kebutuhan anda tercukupi tetapi hanya sementara saja, dengan meningkatnya penghasilan anda sudah tentu gaya hidup anda juga meningkat, anda menjadi sangat konsumtif, ada pepatah Inggris mengatakan ‘as goods increase, so do those who consume them, As money increase so do consumption’. Kemudian anda merasa penghasilan anda sudah tidak memadai dan tidak mencukupi lagi. Anda kembali lagi ke alinea ke-2 sampai ke-5.

Hal di atas terjadi pada setiap orang yang sudah dikuasai uang. Orang tersebut bekerja keras bukan karena ia mencintai pekerjaannya tetapi ia bekerja keras karena butuh uang atau penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kehidupan yang ia merasa tidak pernah cukup. Orang yang seperti itu dapat disebut sebagai orang yang sudah dikuasai oleh uang. Tulisan ini tidak menyuruh anda untuk tidak perlu bekerja keras tetapi anda tetap harus bekerja keras karena anda mencintai pekerjaan anda.

Orang yang menguasai uang adalah orang yang membuat uang bekerja untuk dirinya yaitu berinvestasi untuk memperoleh penghasilan, orang yang seperti ini akan lebih mudah mencapai kesejahteraan keuangan (financial independent) dari pada orang yang dikuasai uang, karena orang yang menguasai uang dapat merencanakan segala sesuatunya termasuk gaya hidup dan perencanaan keuangannya. Biarlah uang bekerja untuk kita bukan kita bekerja untuk uang.

The Eighth Wonder of The World

Kita sudah mengetahui tujuh keajaiban yang ada di dunia (seven wonder of the world), dari judul di atas anda mungkin bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan keajaiban dunia yang kedelapan. Kalau anda sangat tertarik dengan investasi, mungkin saja anda selalu mengalami atau punya pengalaman dengan keajaiban dunia yang kedelapan tetapi anda tidak menyadarinya.

Seperti apa keajaiban dunia yang kedelapan ? dan apa hubungannya dengan perencanaan keuangan (financial planning) ? Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, marilah kita melihat cerita di bawah ini.

Agus dan Budi adalah dua orang sahabat baik, keduanya berusia tiga puluh lima tahun, mereka bekerja di tempat yang sama dan penghasilan mereka sama juga. Agus mulai melakukan investasi di suatu reksadana dengan tingkat pengembalian investasi 13% pertahun pada usianya 35 tahun selama 5 tahun dengan jumlah investasi perbulan sebesar Rp. 1.000.000,-, kemudian membiarkan investasi itu berkembang selama 15 tahun. Budi juga melakukan hal yang sama tetapi Budi mulai melakukan investasi pada usia 40 tahun dengan masa investasi selama 15 tahun.

Pada usia 55 tahun Agus dan Budi pensiun dari pekerjaan mereka, uang Agus akan berkembang menjadi Rp. 583.516.439,- dengan nilai pokok investasi sebesar Rp. 1.000.000,- X 5 X 12 bulan = Rp. 60.000.000,- dan tingkat pengembalian investasi Agus sebesar 872.53%.

Sedangkan uang Budi akan berkembang menjadi Rp. 549.725.914,- dengan nilai pokok investasi sebesar Rp. 1.000.000,- X 15 X 12 bulan = Rp. 180.000.000,- dan tingkat pengembalian investasi sebesar 205.40%.

Berdasarkan data-data di atas, terjadi perbedaan nilai pokok investasi Budi lebih besar dari Agus yaitu Rp. 180.000.000,- – Rp. 60.000.000,- = Rp. 120.000.000,- tetapi hasil investasi Agus lebih besar dari Budi sebesar Rp. 583.516.439,- - Rp. 549.725.914,- = Rp. 33.790.525,-

Biaya yang harus dibayar oleh Budi karena menunda memulai melakukan investasi selama 5 tahun sebesar Rp. 33.790.525,- belum termasuk opportunity loss dari perbedaan nilai pokok investasi sebesar Rp. 120.000.000,- kenapa hal ini dapat terjadi ? Keajaiban ini terjadi karena adanya keajaiban dunia yang kedelapan yaitu keajaiban dari bunga berbunga atau The magic of compounding interest.Menunda lebih lama berarti anda harus membayar lebih mahal, kalau anda tanyakan kepada saya, Kapan kita dapat memulai merencanakan keuangan kita ? Jawabannya sederhana sekali yaitu anda seharusnya sudah melakukannya sebelum hari ini, karena anda akan berhadapan dengan keajaiban dunia yang kedelapan. Kalau kita dapat memulai lebih awal kenapa harus menunda ? Semakin lama anda menunda semakin besar biaya kerugian yang anda akan tanggung. Segeralah mulai.

Mulai Ngeblog - Being Inspired

Tanggal 1 September 2008,

Setelah kemarin mendarat di Jakarta pukul 19:55 WIB dari Medan, Saya terinspirasi oleh seorang mahasisi USU jurusan Ilmu Komputer yang saya temui di Medan bernama Vera Sianturi untuk menulis di Blog sendiri. Memang kita harus memulai sesuatu dari kecil, manusia tidak dapat menjadi dewasa tanpa melalui masa kecil.
Hidup itu memang indah tergantung bagaimana kita menfaatkan hari indah yang setiap hari diberikan Tuhan kepada kita. Kita wajib bersyukur karena kita masih dapat menikmati indahnya hari ini. Semuanya selalu baik kalau kita memulai dengan yang niat dan hati yang baik. Jangan kita nodai hari ini dengan merencanakan sesuatu yang membuat orang lain menderita. Buatlah rencana agar semua orang yang hidup di dunia ini menjadi lebih bahagia.
Hidup itu mudah tergantung bagaimana kita menjalaninya, mudah bagi orang yang punya harapan yang dapat dicapainya. Jangan kita mempunyai harapan yang terlalu muluk sehingga kita akan menyadari bahwa kita hidup itu susah dan tidak adil, karena kita akan selalu membandingkan hasil kita dengan yang lain. Hanya mimpi yang boleh jauh dari yang diharapkan.
Terima kasih Vera yang telah membuat saya terinspirasi untuk menulis di blog saya, satu pesan ingin saya sampaikan yaitu bantulah Opungmu itu Hotma Tobing untuk membuat blog.