Minggu, 31 Agustus 2008

Perhatikan Life Style

Life Style dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai gaya hidup dan gaya hidup itu selalu berhubungan dengan kehidupan seseorang dalam interaksi dengan lingkungannya. Pemenuhan gaya hidup haruslah disesuaikan dengan kemampuan keuangan seseorang dan tanpa pengaturan keuangan yang baik dan benar akan menyebabkan orang tersebut terjebak dalam utang, hal ini disebabkan ketidak-mampuan keuangannya untuk memenuhi gaya hidup, orang tersebut memanfaatkan utang dan jalan yang termudah dan cepat adalah mempergunakan kartu kredit.

Dalam Debt Management, kita sudah mengetahui bahwa berutang sama dengan mengambil daya beli masa datang untuk digunakan pada saat ini. Coba anda bayangkan apabila orang tersebut memanfaatkan utang hanya untuk memenuhi gaya hidupnya dalam rangka untuk memperoleh kesenangan sesaat, kemudian membayar utang kartu kredit tersebut dengan cara mencicil. Itu artinya kita membayar kesenangan sesaat dengan mengambil daya beli kita di masa datang dalam jangka waktu yang lama.

Jakarta adalah kota metropolitan dan semua keinginan kita tentang gaya hidup yang mewah tersedia dengan lengkap di Jakarta. Banyak kalangan muda yang mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya selalu ingin memperoleh pengakuan dan terlihat seperti seorang eksekutif dengan mengikuti pola hidup eksekutif tersebut yang serba mahal dan konsumtif seperti memakai pakaian merek terkenal, parfum dari merek terkenal, pulpen mahal, makan di restoran mewah, memakai mobil mewah, dugem (dunia gemerlap) atau clubbing, golf, wisata dengan keluarga setiap liburan, menginap di hotel bintang lima dan lain sebagainya.

Gaya hidup tersebut di atas boleh saja dilakukan tetapi kita harus mempunyai mempunyai kemampuan keuangan yang sama dengan eksekutif tersebut, kalau saja kemampuan kita tidak ada kita masih tetap dapat merencanakannya. Tanpa perencanaan yang pasti dan disertai dengan ketidak-mampuan kita, ya sudah pasti kita akan memilih jalan singkat yaitu berutang dengan kartu kredit.

Memang kita menyadari kalau hidup ini hanya sekali saja, kalau kita tidak senang-senang sekarang kapan lagi kita bisa melakukannya. Seperti yang saya katakan tadi kita tetap dapat melakukannya dengan perencanaan yang baik, tetapi ada satu pertanyaan yang penting anda jawab dulu sebelum anda menyusun rencana untuk pola hidup mewah supaya kita dapat menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan setidaknya diri kita sendiri yaitu Mana yang harus didahulukan merencanakan masa depan anda terlebih dahulu atau merencanakan gaya hidup mewah anda ?

Gaya hidup mewah yang membuat kita hanya ‘terlihat’ sebuah pengakuan dari luar bahwa kita itu memang berhasil dalam karir kita dan dapat hidup mewah, padahal dalam diri kita selalu bertentangan dengan hal itu. Kemewahan sesaat yang membuat kita menderita kita di masa depan hendaklah dihindari supaya kita terhindar dari jebakan berutang. Prioritas gaya hidup mewah dalam urutan kesekian, karena kita juga menyadari kalimat di bawah ini susah untuk dipenuhi tetapi sangat ideal yaitu masa remaja hura-hura, masa muda foya-foya, masa tua bahagia, mati masuk surga.

Menguasai bukan dikuasai

Pertanyaan yang sangat mendasar bilamana pertanyaan ini diajukan kepada setiap orang pasti kebanyakan orang akan menjawab tidak adalah apakah anda sudah puas dengan penghasilan anda setiap bulan ? Kenapa hal ini dapat terjadi ? Ini menunjukkan anda sudah mulai dikuasai uang jika anda juga menjawabnya tidak puas.

Adalah hal yang sangat manusiawi sekali bila anda juga menjawab dengan kata tidak, inti dari puas atau tidak puasnya anda terhadap penghasilan anda adalah pengendalian diri. Apabila anda mengatakan penghasilan anda setiap bulan tidak mencukupi untuk menghidupi keluarga anda setiap bulannya sama artinya kita kurang mensyukuri apa yang kita hasilkan termasuk menghargai penghasilan anda sendiri. Jadi berapakah penghasilan yang anda anggap cukup ?

Anda merasa penghasilan anda kurang dan memotivasi anda untuk bekerja dengan keras setiap hari di kantor, anda datang lebih pagi dan pulang malam. Dengan anda bekerja lebih keras menyebabkan tingkat emosi anda meningkat dan tekanan di tempat bekerja anda juga meningkat, anda mulai cepat tersinggung, gampang meledak dan mudah sekali marah besar.

Kemudian anda mencapai titik yang paling menjenuhkan dalam hidup anda selain tertekan, anda merasa sudah bekerja keras tetapi masih memperoleh penghasilan yang kurang (over work under paid), hal ini sangat membahayakan mental anda, apalagi kalau anda merasa dikucilkan dari pekerjaan dan pergaulan tetapi anda terus bekerja keras.

Atas jerih payah anda bekerja keras, anda memperoleh hasil yang memuaskan anda, perasaan anda menetap sementara, anda menikmati kenaikan gaji atau penghasilan, anda bangga dengan prestasi anda sendiri, bangga sekali. Untuk sementara anda merasa nyaman karena kebutuhan anda tercukupi tetapi hanya sementara saja, dengan meningkatnya penghasilan anda sudah tentu gaya hidup anda juga meningkat, anda menjadi sangat konsumtif, ada pepatah Inggris mengatakan ‘as goods increase, so do those who consume them, As money increase so do consumption’. Kemudian anda merasa penghasilan anda sudah tidak memadai dan tidak mencukupi lagi. Anda kembali lagi ke alinea ke-2 sampai ke-5.

Hal di atas terjadi pada setiap orang yang sudah dikuasai uang. Orang tersebut bekerja keras bukan karena ia mencintai pekerjaannya tetapi ia bekerja keras karena butuh uang atau penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kehidupan yang ia merasa tidak pernah cukup. Orang yang seperti itu dapat disebut sebagai orang yang sudah dikuasai oleh uang. Tulisan ini tidak menyuruh anda untuk tidak perlu bekerja keras tetapi anda tetap harus bekerja keras karena anda mencintai pekerjaan anda.

Orang yang menguasai uang adalah orang yang membuat uang bekerja untuk dirinya yaitu berinvestasi untuk memperoleh penghasilan, orang yang seperti ini akan lebih mudah mencapai kesejahteraan keuangan (financial independent) dari pada orang yang dikuasai uang, karena orang yang menguasai uang dapat merencanakan segala sesuatunya termasuk gaya hidup dan perencanaan keuangannya. Biarlah uang bekerja untuk kita bukan kita bekerja untuk uang.

The Eighth Wonder of The World

Kita sudah mengetahui tujuh keajaiban yang ada di dunia (seven wonder of the world), dari judul di atas anda mungkin bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan keajaiban dunia yang kedelapan. Kalau anda sangat tertarik dengan investasi, mungkin saja anda selalu mengalami atau punya pengalaman dengan keajaiban dunia yang kedelapan tetapi anda tidak menyadarinya.

Seperti apa keajaiban dunia yang kedelapan ? dan apa hubungannya dengan perencanaan keuangan (financial planning) ? Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, marilah kita melihat cerita di bawah ini.

Agus dan Budi adalah dua orang sahabat baik, keduanya berusia tiga puluh lima tahun, mereka bekerja di tempat yang sama dan penghasilan mereka sama juga. Agus mulai melakukan investasi di suatu reksadana dengan tingkat pengembalian investasi 13% pertahun pada usianya 35 tahun selama 5 tahun dengan jumlah investasi perbulan sebesar Rp. 1.000.000,-, kemudian membiarkan investasi itu berkembang selama 15 tahun. Budi juga melakukan hal yang sama tetapi Budi mulai melakukan investasi pada usia 40 tahun dengan masa investasi selama 15 tahun.

Pada usia 55 tahun Agus dan Budi pensiun dari pekerjaan mereka, uang Agus akan berkembang menjadi Rp. 583.516.439,- dengan nilai pokok investasi sebesar Rp. 1.000.000,- X 5 X 12 bulan = Rp. 60.000.000,- dan tingkat pengembalian investasi Agus sebesar 872.53%.

Sedangkan uang Budi akan berkembang menjadi Rp. 549.725.914,- dengan nilai pokok investasi sebesar Rp. 1.000.000,- X 15 X 12 bulan = Rp. 180.000.000,- dan tingkat pengembalian investasi sebesar 205.40%.

Berdasarkan data-data di atas, terjadi perbedaan nilai pokok investasi Budi lebih besar dari Agus yaitu Rp. 180.000.000,- – Rp. 60.000.000,- = Rp. 120.000.000,- tetapi hasil investasi Agus lebih besar dari Budi sebesar Rp. 583.516.439,- - Rp. 549.725.914,- = Rp. 33.790.525,-

Biaya yang harus dibayar oleh Budi karena menunda memulai melakukan investasi selama 5 tahun sebesar Rp. 33.790.525,- belum termasuk opportunity loss dari perbedaan nilai pokok investasi sebesar Rp. 120.000.000,- kenapa hal ini dapat terjadi ? Keajaiban ini terjadi karena adanya keajaiban dunia yang kedelapan yaitu keajaiban dari bunga berbunga atau The magic of compounding interest.Menunda lebih lama berarti anda harus membayar lebih mahal, kalau anda tanyakan kepada saya, Kapan kita dapat memulai merencanakan keuangan kita ? Jawabannya sederhana sekali yaitu anda seharusnya sudah melakukannya sebelum hari ini, karena anda akan berhadapan dengan keajaiban dunia yang kedelapan. Kalau kita dapat memulai lebih awal kenapa harus menunda ? Semakin lama anda menunda semakin besar biaya kerugian yang anda akan tanggung. Segeralah mulai.

Mulai Ngeblog - Being Inspired

Tanggal 1 September 2008,

Setelah kemarin mendarat di Jakarta pukul 19:55 WIB dari Medan, Saya terinspirasi oleh seorang mahasisi USU jurusan Ilmu Komputer yang saya temui di Medan bernama Vera Sianturi untuk menulis di Blog sendiri. Memang kita harus memulai sesuatu dari kecil, manusia tidak dapat menjadi dewasa tanpa melalui masa kecil.
Hidup itu memang indah tergantung bagaimana kita menfaatkan hari indah yang setiap hari diberikan Tuhan kepada kita. Kita wajib bersyukur karena kita masih dapat menikmati indahnya hari ini. Semuanya selalu baik kalau kita memulai dengan yang niat dan hati yang baik. Jangan kita nodai hari ini dengan merencanakan sesuatu yang membuat orang lain menderita. Buatlah rencana agar semua orang yang hidup di dunia ini menjadi lebih bahagia.
Hidup itu mudah tergantung bagaimana kita menjalaninya, mudah bagi orang yang punya harapan yang dapat dicapainya. Jangan kita mempunyai harapan yang terlalu muluk sehingga kita akan menyadari bahwa kita hidup itu susah dan tidak adil, karena kita akan selalu membandingkan hasil kita dengan yang lain. Hanya mimpi yang boleh jauh dari yang diharapkan.
Terima kasih Vera yang telah membuat saya terinspirasi untuk menulis di blog saya, satu pesan ingin saya sampaikan yaitu bantulah Opungmu itu Hotma Tobing untuk membuat blog.